Tuesday, 31 March 2015

Djarum Beasiswa Plus Tahun 2015/2016

Persyaratan untuk menjadi penerima Djarum Beasiswa Plus Tahun 2015/2016


  • UMUM :
    1. Sedang menempuh Tingkat Pendidikan Strata 1 (S1 Universitas) / Diploma 4 (D4 Politeknik) pada semester IV dari semua disiplin ilmu.
    2. IPK minimum 3.00 pada semester III.
    3. Dapat mempertahankan IPK minimum 3.00 hingga akhir semester IV.
    4. Aktif mengikuti kegiatan organisasi baik di dalam maupun di luar Kampus.
    5. Tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain.
    6. Mengisi Form Pendaftaran online di website ini.

  • ADMINISTRASI :
    1. PDF dari form pendaftaran online
    2. Satu lembar foto ukuran 4 x 6 cm berwarna memakai jas almamater.
    3. Fotocopy Kartu Mahasiswa.
    4. Transkrip Nilai sampai semester III yang telah dilegalisir.
    5. Surat keterangan aktif organisasi / Fotocopy sertifikat kegiatan organisasi yang pernah diikuti / Fotocopy Sertifikat Prestasi yang dimiliki.
    6. Surat keterangan dari kampus (Rektorat atau Fakultas )tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain.

  • PENDAFTARAN : 1 April 2015 - 31 Mei 2015
  • Daftar Perguruan Tinggi Program Djarum Beasiswa Plus
  •  
  • TES SELEKSI : 8 Juni 2015 - 23 Agustus 2015
  •  
  • VERIFIKASI : 24 Agustus 2015 - 30 Agustus 2015Memastikan kandidat yang lolos tes seleksi dapat mempertahankan IPK minimum 3.00 pada akhir semester IV.
  •  
  • PENGUMUMAN : 31 Agustus 2015
    Dapat dilihat di website ini dan juga tersedia di Bagian Kemahasiswaan Kampus.  
  •  
  • MASA AKTIF : 1 September 2015 - 31 Agustus 2016

Sumber disini

Thursday, 19 March 2015

Ujian Nasional jadi Dilema, Mahasiswa Bersuara

PONTIANAK – Ujian Nasional yang menjadi pengunjung tahunan bagi kalangan siswa di tahun-tahun akhir sekolah, seringkali menjadi momok yang menakutkan. Berbagai upaya dilakukan oleh para siswa untuk dapat lulus dalam ujian yang disebut-sebut sebagai penentu itu.  Idealnya Ujian Nasional seharusnya dapat menjadi instrumen valid yang mengukur  pemahaman siswa dengan harapan dapat tampil hasil yang memuaskan sebagai representasi pemerataan pendidikan. Akan tetapi, hal itu kerapkali menimbulkan rasa serba salah baik pihak sekolah, maupun siswa. Kurangnya pemahaman menyebabkan timbulnya banyak praktik kecurangan. Bahkan dalam hal teknis pun seringkali ujian nasional mengundang beragam persoalan. Namun untuk saat ini, jika ada protes mencuat, lagi-lagi timbul pertanyaan : adakah yang lebih baik dari Ujian Nasional untuk saat ini?
Dengan berbagai pro-kontra dan pemahaman yang bervariasi, guru menjadi saksi hasil akhir perjuangan anak didik mereka. Guru hendaknya terus menerus membuka diri dari informasi agar dapat terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan  Hal inilah yang hendak disampaikan dalam sebuah kajian pencerdasan yang diadakan BEM FKIP Untan, mengenai Ujian Nasional yang menggandeng mahasiswa sekota Pontianak, hari Selasa (3/17) kemarin.
“Kegiatan diskusi pendidikan ini adalah kegiatan rutin dari BEM FKIP Untan. Ketika ada isu-isu mengenai pendidikan yang sedang berkembang, maka kita dari BEM akan mengadakan diskusi terkait hal tersebut,” terang Raden Fajar, Ketua BEM FKIP Untan. Diskusi pendidikan ini mendatangkan, Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Pontianak, Paryono.
Paryono menjawab berbagai pertanyaan audiens terkait ujian nasional, yang notabene calon guru karena didominasi mahasiswa keguruan. Pertanyaan-pertanyaan itu meliputi kedudukan UN, carut marut pelaksanaan UN, ujian CBT, kesejahteraan guru, dan lain sebagainya..
“Ada system yang harus dibangun oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Ketiga komponen itu harus menempatkan diri dengan baik,” tandasnya.
Demikian pula halnya dengan ujian online. Jika tahun-tahun sebelumnya ujian  nasional hanya diatas kertas (Paper Based Test), kini UN dapat dilangsungkan secara online (Computer Based Test).
“Pelaksanaan ujian CBT di sekolah itu sesuai pengajuan dari sekolah masing-masing yang merasa siap. Di Pontianak yang melaksanakan ujian CBT baru satu sekolah, yakni sekolah St. Petrus. Syaratnya komputer-komputer yang ada di sekolah baik, dan perbandingannya minimal 1:3 dengan jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti ujian, misalnya di sekolah yang 300 anak, minimal memiliki 100 komputer.”
Ia menambahkan,bahwa ujian CBT ini juga memiliki kekurangan yaitu ketidakefisienan waktu. Selain itu guru-guru juga harus memahami komputer, sehingga apabila terjadi masalah selama ujian berlangsung, pengawas di ruangan yang bersangkutan harus dapat membantu.
Paryono juga mengingatkan, Ujian Nasional bukanlah segalanya, dan gagal di Ujian Nasional bukan akhir dari segalanya. Siswa harus tetap belajar dan berusaha agar dapat sukses. Menanggapi pertanyaan mengenai kesejahteraan guru-guru yang siswa-siswanya memiliki pencapaian kurang baik dalam ujian nasional, ia menyatakan “Tidak ada pengaruh dari nilai siswa dengan kesejahteraan guru.”
Saat ini, Ujian Nasional disebut-sebut mendapat kucuran dana yang sangat besar. Hal inilah mengundang protes dari banyak pemerhati pendidikan yang menolak UN. Sehingga apabila tidak dikawal dengan baik pengelolaannya, dapat menyebabkan kerugian bagi negara. Surnadi, salah seorang peserta kajian berkomentar, padahal dana untuk Ujian Nasional sangat besar, alangkah lebih baik jika dialihkan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat secara langsung untuk pendidikan di Indonesia.

Kajian yang dilaksanakan di aula FKIP Untan ini dihadiri sekitar 70 orang mahasiswa, mendapat dukungan dari pihak kampus, “Saya sangat mendukung kegiatan BEM yang seperti ini. Karena diskusi – diskusi mengenai tema kependidikan seperti ini sangat baik bagi mahasiswa khususnya mahasiswa fkip yang merupakan calon guru,” ungkap Dr. Martono, Dekan FKIP Untan. 


Sunday, 8 March 2015

Pendaftaran Peserta SM-3T Angkatan V 2015

Sesuai dengan surat Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tentang Program SM-3T Tahun 2015, melalui program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia (MBMI) pemerintah kembali mengundang para sarjana pendidikan terbaik untuk ikut maju bersama mencerdaskan indonesia melalui Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T) Angkatan ke-V tahun 2015.





Adapun program studi yang dibuka adalah sebagai berikut.
  1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
  2. Pendidikan Sejarah
  3. Pendidikan Ekonomi
  4. Pendidikan Geografi
  5. Pendidikan IPS
  6. Pendidikan Sosiologi dan Antropologi
  7. Pendidikan Bahasa Indonesia
  8. Pendidikan Bahasa Inggris
  9. Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
  10. Pendidikan Biologi
  11. Pendidikan Matematika
  12. Pendidikan Fisika
  13. Pendidikan Kimia
  14. Pendidikan IPA
  15. Pendidikan Teknik Bangunan
  16. Pendidikan Teknik Mesin
  17. Pendidikan Teknik Otomotif
  18. Pendidikan Teknik Elektro/Ketenagalistrikan
  19. Pendidikan Teknik Elektronika
  20. Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Tata Boga
  21. Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Tata Busana
  22. Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Tata Rias
  23. Pendidikan Luar Biasa
  24. Pendidikan Guru Sekolah Dasar
  25. Pendidikan Guru Anak Usia Dini
  26. Bimbingan dan Konseling
  27. Pendidikan Seni Budaya (Drama, Tari, Musik)
  28. Pendidikan Seni Rupa
Dalam upaya memperoleh calon peserta yang berkualitas, maka persyaratan dan sistem rekrutmen ditentukan sebagai berikut. Peserta adalah lulusan program studi kependidikan yang pada saat menjadi mahasiswa datanya tercatat di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Selain itu peserta harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
  1. Warga Negara Indonesia, dibuktikan dengan identitas diri berupa KTP yang masih berlaku;
  2. Lulusan program studi kependidikan S-1 (bukan transfer) tiga tahun terakhir (2013, 2014, 2015) dari program studi terakreditasi yang sesuai dengan matapelajaran dan/atau bidang keahlian yang dibutuhkan, dibuktikan dengan fotokopi ijazah yang telah disahkan (legalisasi);
  3. Berusia maksimum 27 tahun per 31 Desember 2015;
  4. IPK minimal 3,0 dibuktikan dengan fotokopi transkrip nilai yang telah disahkan (legalisasi);
  5. Berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah;
  6. Bebas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) dari pejabat yang berwenang;
  7. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari kepolisian;
  8. Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama mengikuti Program SM-3T dan PPG, yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermeterai;
  9. Belum pernah mengikuti program SM-3T pada tahun sebelumnya dan sanggup mengikuti program PPG yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermeterai;
Bukti persyaratan huruf 1 s.d. 9 dibawa pada saat tes wawancara. Khusus lulusan tahun 2015 yang belum memiliki ijazah dapat menggunakan Surat Keterangan Lulus (SKL) yang ditandatangani dan/atau diketahui Pembantu/Wakil Rektor Bidang Akademik, sedangkan ijazah asli wajib ditunjukkan pada saat wawancara. Bagi peserta yang memiliki keahlian atau prestasi minimal juara III tingkat kabupaten/kota, termasuk di bidang olahraga dan seni,dihargai sebagai nilai tambah. Peserta yang mempunyai pengalaman menjadi pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), atau pengalaman organisasi lain, juga dapat dihargai sebagai nilai tambah. Keahlian atau prestasi tersebut dibuktikan dengan menunjukkan sertifikatasli dan fotokopi, sedangkan untuk pengalaman menjadi pengurus UKM atau organisasi lainnyadengan menunjukkan surat keputusan (SK) asli dan fotokopi,pada saat wawancara.
Setelah wawancara, peserta diberi kesempatan untuk melakukan unjuk kemampuan (perform) sesuai bakat dan keterampilan yang mereka miliki.
Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan seleksi peserta diatur sebagi berikut.
  1. Pendaftaran online (mengisi form, upload ijazah, danfoto): 9 Maret – 7 Juni 2015
  2. Finalisasi Seleksi Administrasi oleh LPTK Penyelenggar: 8 Juni 2015
  3. Pengumuman hasil seleksi administrasi dan pengumuman jadwal tes online: 10 Juni 2015
  4. Tes Seleksi (secara online): 20 – 21 Juni 2015
  5. Pengumuman hasil tes seleksi dan undangan wawancara di LPTK: 27 Juni 2015
  6. Wawancara dan input nilai hasil seleksi di LPTK: 3-5 Juli 2015
  7. Prakondisi: 1-17 Agustus 2015
  8. Pemberangkatan: Minggu II Agustus 2015
Sumber: http://seleksi.dikti.go.id/sm3t